Nama : Shinta Harjanti
Kelas : 4EB06
NPM :
25209351
Matkul : Akuntansi Internasional
(Softskill)
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
PERBEDAAN AKUNTANSI INTERNASIONAL DENGAN AKUNTANSI LAINNYA
Akuntansi internasional adalah akuntansi
untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di
negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh
dunia. Perkembangan akuntansi internasional sekarang ini semakin pesat dan
perhatian profesi akuntan pun terhadap masalah ini semakin besar. Ada tiga
kemungkinan pengertian orang terhadap akuntansi internasional ini.
Pertama, konsep parent-foreign subsidiary
accounting atau accounting for foreign subsidiary. Konsep ini yang paling tua.
Di sini dianggap bahwa akuntansi internasional hanya menyangkut proses
penyusunan laporan konsolidasi dari perusahaan induk dengan perusahaan cabang
yang berada diberbagai Negara
Kedua, konsep comperative atau
international accounting yang menekankan pada upaya mempelajari dan mencoba
memahami perbedaan akuntansi di berbagai Negara. Di sini menyangkut mengakuan
terhadap perbedaan akuntansi dan praktik pelaporan, pemgakuan terhadap prinsip
dan praktik akuntansi di masing-masing Negara, dan kemapuan untuk mengetahui
dampak perbedaan itu dalam pelaporan keuangan. Umumnya pengertian international
accounting adalah menggunakan konsep comparative accounting ini.
Ketiga, universal atau world accounting
yang berarti merupakan kerangka atau konsep di mana kita memiliki satu konsep
akuntansi dunia termasuk didalamya teori dan prinsip akuntansi yang berlaku
disemua Negara. Ini merupakan tujuan akhir dari international accounting.
Weirich et.al (Belkaoui, 1985) mendefinisikan akuntansi
internasional sebagai berikut.
Mencakup semua perbedaan prinsip, metode
dam standar akuntasi semua Negara. Termasuk didalamnya prinsip akuntasi ( GAAP)
yang yang ditetapkan di tiap Negara, sehingga akuntan harus menguasai semua
prinsip di semua Negara jika mempelajari akuntansi internasional. Tidak ada
maksud untuk memiliki prinsip yang berlaku umum sedunia. Perbedaan ini diakui
karena adanya perbedaan geografi , sosial, ekonomi, politik, dan hukum.
Menurut Belkaoui (1985) beberapa determinan
yang mengakibatkan perbedaan tujuan, standar, kebijakan, dan teknik akuntansi
adalah :
1. Relativisme budaya
2. Relativisme bahasa
3. Relativisme politik dan sipil
4. Relativisme ekonomi dan penduduk
5. Relativisme hukum dan pajak
Lima determinan inilah yang akan menentukan
sistem palaporan dan pengungkapan di masing-masing Negara sehingga menimbulkan
beberapa perbedaan antara satu Negara dengan Negara lain. Dengan demikian,
diperlukan akuntansi internasinal. Belkaoui (1976) mengemukakan adanya
relativisme agama dalam akuntansi khususnya agama islam yang memiliki sistem
ekonomi dan keuangan tersendiri yang berdampak juga pada laporan keuangannya.
Antara bank konvensional dan bank islam, ada beberapa perbedaan prinsipil
seperti masalah pengenaan bunga, investasi yang sesuai dengan syariah, produk
dana pihak ketiga, pembiayaan yang boleh dilakukan zakat dan sebagianya.
Perbedaan ini menimbulkan perbedaan beberapa sistem atau format laporan
akuntansi antara akuntansi konvesional dan akuntasi islam.
Untuk mengatasi permasalahan ini Mueller
(1976) mengemukakan tiga usul, yaitu sebagai berikut :
1.
Setiap perusahaan menyusun laporan keuangan primer dan sekunder
2.
Single-Domicile reporting, artinya laporan keuangan disusun menurut
standar dari domisili perusahaan tersebut.
3.
Laporan keuangan disusun menurut standar internasional
Perbedaan International Accounting dengan
akuntansi lain, yaitu :
1.
Yang dilaporkan adalah perusahaan multinasional (multinational company-
MNC).
Perusahaan multinasional yaitu suatu perusahaan yang berbasis
di satu negara (negara induk) akan tetapi perusahaan itu memiliki
kegiatan produksi ataupun pemasaran cabang di negara-negara lain (negara
cabang). Perusahaan multinasional biasanya memiliki ciri-ciri,
yaitu membentuk cabang-cabang di luar negeri, visi dan strategi yang digunakan
untuk memproduksi suatu barang bersifat global jadi perusaan tersebut membuat
atau menghasilkan barang yang dapat digunakan di semua negara, lebih cenderung
memilih kegiatan bisnis tertentu umumnya manufaktur, menempatkan cabang pada
negara-negara maju. Contoh perusahaan multinasional, yaitu Blackberry
2.
Operasi transaksi melintasi batas-batas negara
Perusahaan mengglobalisasikan kegiatan mereka baik untuk
memasok pasar dalam negeri dan untuk melayani pasar luar negeri secara
langsung.
3.
Pelaporan ditujukan kepada pengguna yang berlokasi di negara selain negara
perusahaan
Transaksi antar perusahaan membutuhkan informasi finansial
bagi masing-masing perusahaan yang bersangkutan, untuk melihat adanya
asumsi-asumsi akuntansi dan prosedur akuntansi.
4.
Perpajakan Internasional
5.
Transaksi Internasional
Perbedaan yang timbul disebabkan oleh :
1.
Pertumbuhan ekonomi,
2.
Inflasi,
3.
Sistem politik,
4.
Pendidikan,
5.
Profesi akuntan,
6.
Peraturan perpajakan,
7.
Pasar uang, dan
8.
Modal
B.
AKUNTANSI INTERNASIONAL TERBAGI DALAM 3 BIDANG YANG LUAS
Dalam akuntansi internasional dibagi menjadi tiga bidang,
termasuk proses akuntansi yang luas adalah beberapa, antara lain:
1.
Pengukuran
Hal ini dapat menyediakan mendalam umpan
balik mengenai kemungkinan operasi posisi keuangan perusahaan dan kekuasaan.
Membantu dalam proses identifikasi, mengelompokkan dan menghitung aktivitas dan
transaksi, memberikan masukan mendalam mengenai profitabilitas, operasi dan
kekuatan posisi keuangan perusahaan. Dapat memberikan masukan mendalam mengenai
probabilitas operasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangan. Proses
mengidentifikasi, mengelompokkan dan menghitung aktivtias dan transaksi, memberikan
masukan mendalam mengenai profitabilitas dan operasi.
2.
Penyingkapan
Proses di mana akuntansi pengukuran
dikomunikasikan kepada para pengguna laporan keuangan dan digunakan dalam
proses pengambilan keputusan atau berkomunikasi kepada pengguna.
3.
Audit
Proses dimana para kalangan profesional
akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan
proses pengukuran dan komunikasi.
C.
SEJARAH AKUNTANSI INTERNASIONAL DAN TREN KEBIJAKAN SEKTOR KEUANGAN
NASIONAL
Awalnya, Akuntansi dimulai dengan sistem
pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan
15. Sistem pembukuan berpasangan (double
entry bookkeeping), dianggap awal
penciptaan akuntansi. Akuntansi modern dimulai sejak double entry accounting
ditemukan dan digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan
berganda (double entry
bookkeeping) yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (tahun 1447).
Luca Pacioli lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang
ahli matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia.
Lucalah orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double
accounting system dalam bukunya berjudul :Summa
the arithmetica geometria proportioni et proportionalita di tahun 1494.
Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa
prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni Luca namun dia hanya
merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan
mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Luca (Radebaugh, 1998) “Pacioli did not claim that his ideas were original, just that he was
the one who was trying to organize and publish them. He objective was to
publish a popular book that could be used by all, following the influence of
the venetian businessmen rather than bankers”. Praktek bisnis dengan metode venetian yang menjadi acuan Luca menulis
buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di Italia namun
hampir disemua negara eropah seperti Jerman, Belanda, Inggris. Luca
memperkenalkan 3 (tiga ) catatan penting yang harus dilakukan:
1.
Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi
bisnis
2.
Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku memorandum
kemudian dicatat dalam jurnal.
3.
Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar
merupakan centre of the accounting system (Raddebaugh, 1996).
Perkembangan perdagangan internasional di
Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk
menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. Sistem
akuntansi “ Pembukuan ala Italia “ kemudian beralih ke Jerman untuk membantu
para pedagang zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada saat bersamaan filsuf
bisnis Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodic dan pemerintah
Perancis menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas
pemerintah. Tahun 1850-an double entry bookkeepingmencapai Kepulauan Inggris yang menyebabkan tumbuhnya
masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang terorganisasi di
Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an.
Praktik akuntansi Inggris menyebar ke
seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah persemakmuran Inggris. Selain itu
model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia, Sistem akuntansi
Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah pemerintahan Perancis.
Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Kekaisaran
Rusia. Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika
Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi
diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademi tersendiri. Setelah Perang Dunia II,
pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat. Bagi banyak negara, akuntansi
merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang melekat
erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.
Sejarah akuntansi merupakan sejarah
internasional. Kronologi berikuk ini menunjukkan bahwa akuntansi telah meraih
keberhasilan besar dalam kemampuanya untuk diterapkan dari satu kondisi ke
kondisi lainnya sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan
teres-menerus dalam bidang teori dan praktik di seluruh dunla. Sebagai
permulaan, sistem pembukuan berpasangan (doithfe-entru Lookkreping), yang
umumnya dianggap sebagai awal penciptaaan akuntansi seperti yang kita ketahui
selama ini, berawal dari negam-negah kota di Italia pida abad ke-14 dan 15.
Perkerkembangannya didorong oleh
pertumbuhan perdagangan intemasional di Italia Utara selama masa akhir abad
pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan
pajak terhadap transaksi komersial. ”Pembukuan Italia” kemudian berilih ke
Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan Kelompok Hanseatik.
Pada waktu yang hampir bersamaan, para filsuf hitvis di Belanda mempertajam
cara menghitung pendapatan periodik dan aparat pemerintah di Prancis menemukan
keuntungan menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas
pemerintah.
Perkembangan Inggris Raya menciptakan
kebutuhan yang tak terelakkan lagi bagi kepentingan komersial Inggris untuk
mengelola dan mengendalikan perusahaan di daerah koloni, dan untuk pencatatan
perusahaan kolonial mereka yang akan diperiksa ulang dan diverifikasi. Kebutuhan-kebutuhan
mi menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi pada tshun 1850-an dan suatu
profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris selama
tahun 1870-an. Paktik akuntansi laggris memyebar luas tidak hanya di seluruh
Amerika Utara, tetapi juga di seluruh wilayah Persemakmuran Inggris yang ada
waktu itu.
Perkembangan pembukuan pencatatan
berpasangan. Perkembangan tersebut meliputi hal-hal berikut ini :
1.
Sekitar abad ke-16 terjadi beberapa perubahan di dalam teknik-teknik pembukuan.
Perubahan yang patut dicatat adalah diperkenalkan jurnal-jurnal khusus untuk
pencatatan berbagai jenis transaksi yang berbeda.
2.
Pada abad ke-16 dan 17 terjadi evolusi pada praktik laporan keuangan periodik.
Sebagai tambahan lagi, di abad ke-17 dan abad ke-18 terjadi evolusi pada
personifikasi dari seluruh akun dan transaksi, sebagai suatu usaha untuk
merasionalisasikan aturan debit dan kredit yang digunakan pada akun-akun yang
tidak pasti hubungannya dan abstrak.
3.
Penerapan sistem pencatatan berpasangan juga diperluas ke jenis-jenis
organisasi yang lain.
4.
Abad ke-17 juga mencatat terjadinya penggunaan akun-akun persediaan yang
terpisah untuk jenis barang yang berbeda.
5.
Dimulai dengan East India Company di abad ke-17 dan selanjutnya diikuti dengan
perkembangan dari perusahaan tadi, seiring dengan revolusi industri, akuntansi
mendapatkan status yang lebih baik, yang ditunjukkan dengan adanya kebutuhan
akan akuntansi biaya, dan kepercayaan yang diberikan kepada konsep-konsep
mengenai kelangsungan, periodisitas, dan akrual.
6.
Metode-metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami evolusi pada abad ke-18.
7.
Sampai dengan awal abad ke-19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya
diperhitungkan pada barang dagangan yang tidak terjual.
8.
Akuntansi biaya muncul di abad ke-19 sebagai sebuah hasil dari revolusi
industri.
9.
Pada paruh terakhir dari abad ke-19 terjadi perkembangan pada teknik-teknik
akuntansi untuk pembayaran dibayar di muka dan akrual, sebagai cara untuk
memungkinkan dilakukannya perhitungan dari laba periodik.
10.
Akhir abad ke-19 dan ke-20 terjadi perkembangan pada laporan dana.
11.
Di abad ke-20 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu
kompleks, mulai dari perhitungan laba per saham, akuntansi untuk perhitungan
bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa jangka panjang dan pensiun, sampai kepada
masalah penting dari akuntansi sebagai produk baru dari rekayasa keuangan
(financial engineering).
Trend Akuntansi Internasional
a.
Akuntansi banyak digunakan diberbagai negara, tetapi masing-masing negara
menerapkan dengan standar dan praktek akuntansi yang sesuai dengan hukum
nasional.
b.
Terakhir, hingga saat ini terus diupayakan untuk mempersempit perbedaan dalam
pengukuran, pengungkapan, dan Auditing menjadi Akuntansi Global.
D.
PERAN AKUNTANSI DALAM BIDANG USAHA DAN PASAR MODAL GLOBAL
Peran Akuntansi dalam Perdangangan :
1.
Mempelajari akuntansi internasional merupakan salah satu upaya mengurangi
perbedaan cara pandang terhadap akuntansi.
2. Semua
negara cenderung mengurangi hambatan perdangangan dan pengendalian modal /
investasi
3. Kemajuan
IT menyebabkan perubahan yang radikal dalam ekonomi, produksi dan distribusi.
Faktor lain yang
turut menyumbangkan semakin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena
kompetisi global. Penentuan acuan (benchmarking), suatu tindakan untuk
membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai bukan hal
yang baru, tetapi standar perbandingan yang digunakan kini melampaui
batas-batas nasional adalah sesuatu yang baru.
Menurut peraturan
di Amerika, untuk bisa listed di Pasar NYSE maka emiten perlu melakukan hal-hal
sebagai berikut;
1. Proses
pendaftaran
2.
Menyerahkan laporan keuangan. Mereka dapat menggunakan US GAAP, IAS atau GAAP
negara masing-masing tetapi masing-masing ada persyaratan tambahan antara lain:
a.
Mengisi Form 20-7 untuk laporan tahunan
b.
Melakukan rekonsiliasi net earning dan equity agar sesuai dengan US GAAP
c.
Memberikan disclosure sesuai US GAAP
d.
Menyerahkan laporan kuartal yang tidak perlu di audit
Sebagaimana
diketahui pengawas pasar modal itu bertujuan untuk melindungi pemegang saham
publik khususnya investor perseorangan (individual investor). Sedangkan Private
Placement atau Institutional Investor market biasanya dianggap memilki
kemampuan untuk meneliti kelayakan suatu investasi sehinggan tidak perlu secara
khusus mendapat perlindungan pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar